"We make war that we may live in peace" adalah kutipan dari tokoh terkenal Yunani Aristotle. Kutipan ini penuh dengan kontradiksi namun mengandung kebenaran. Banyak konflik global yang terjadi mengatasnamakan perdamaian namun ada sebuah pertanyaan yang harus kita tanyakan pada diri kita sendiri...Dimana akhir dari konflik ini?
Pada akhir perang dunia kedua, terdapat sebuah periode singkat dimana saat itu terasa bahwa dunia telah mengalami cukup banyak konflik. Gerakan "Hippie" mewarnai kehidupan dan untuk sesaat terasa bahwa akhirnya Perdamaian Dunia bisa terwujud! Sedihnya, perdamaian sejati ini tidak bisa terwujud karena dari akhir masa perang dunia kedua hingga detik ini ada korban yang berjatuhan di suatu tempat dalam sebuah konflik senjata.
Beberapa orang merasa bahwa jika kita memberdayakan semua wanita di seluruh planet bumi ini maka akan semakin dekat bagi kita untuk mencapai perdamaian dunia. Isabel Allende menyebutkan, "I can promise you that women working together - linked, informed and educated - can bring peace and prosperity to this forsaken planet." yang berarti " Aku bersumpah jika seluruh wanita di dunia bekerja sama - saling terhubung, mendapatkan informasi dan terdidik - maka perdamaian dan kesejahteraan dunia ini akan tercapai". Jadi apakah masalah ini berakar dari testosterone vs estrogen? Apakah kita akan memecahkan masalah jika anak laki-laki bermain dan mendekorasi suite mereka di Stardoll daripada membunuh para musuh mereka di permainan World Of Warcraft? Jika begitu, apakah kita mencegah mereka dari dorongan alami mereka sebagai laki-laki? Bukankah itu merupakan totaliterisme?
Hari ini adalah Hari Perdamaian Dunia dan Stardoll menemukan sebuah organisasi yang sangat luar biasa dalam usahanya mewujudkan perdamaian dunia. Jadi mari tinggalkan rasa pesimis kita untuk sesaat dan bantu mereka untuk mencapai sebuah impian: Imagine One Billion Faces For Peace!
Tuliskan pendapatmu di kotak komentar dibawah ini dan dimulai dari hari ini, mari kita wujudkan perdamaian :)